Jumat, 23 Oktober 2009

The place where I can be myself . .

Aku kesal, kuakui itu. Aku marah, karena ada orang yang menghina Rie. Tapi rasa kesalku justru membuatku sadar akan sesuatu. Seperti sebuah pencerahan yang di dapat dari sebuah pengalaman.

Aku buka handphone milikku. Menulis entri baru yang berbeda dari biasanya . . .

Aku tak habis pikir, kenapa sih orang terlalu terobsesi pada rasa 'cinta'. Sebenarnya, apakah mereka tahu bahwa cinta itu sesuatu yang unik, yang memang Tuhan ciptakan untuk membuat hidup kita 'tak biasa'. Kita bisa merasa senang, sedih, bosan, terluka, penasaran, khawatir, sayang, takut, dan marah karena 'seseorang' yang special bagi kita. Menurut aku sendiri, cinta membuatku mengerti arti menyayangi orang lain, tanpa berusaha membuatnya terluka dengan cara memaksa orang itu agar jadi milikku. Meskipun terkadang ada orang yang tak bisa membedakan antara rasa obsesi ingin memiliki, nafsu, atau rasa yang dinamakan CINTA yang sesungguhnya.

Orang-orang itu tak pernah berpikir bahwa untuk apa sebenarnya kita merasakan cinta. Melihat 'seseorang' kita tersenyum bahagia itu sangat menyenangkan, kau tahu? Aku tak hanya sekedar menulis omong kosong, karena aku memang sudah membuktikannya. Ada sedikit luka ketika aku melihat 'seseorang' itu sedang bersama dengan yang lainnya. Tapi ada kepuasan juga ketika 'seseorang' itu bercerita tentang banyak hal yang membuat dia bahagia.

Berbicara jujur, 'seseorang' itu adalah mantan kekasihku. Aku dan dia menjalani hubungan dengan baik, meskipun akhirnya harus berhenti. Aku dan dia sama-sama melanjutkan hidup. Bedanya adalah, aku tak pernah bisa melupakan dia. Sedang dia sekarang menjadi milik sahabatku. Kami berteman baik sampai sekarang. Bagiku, dia adalah gadis yang paling manis yang pernah ada. Tak banyak menuntutku, menerimaku apa adanya, menyayangiku, dan mengerti keadaanku. Mungkin bagi kalian, ini terdengar klise, tapi untukku dia benar-benar special. Dia adalah milik sahabatku, aku sadar itu. Aku ga akan merebutnya, aku akan membuatnya sadar akan perasaanku dan memilih . .

Kurasa kalian semua tahu, siapa dia. dia adalah orang yang selalu kusebutkan di blog ini. Rie, itulah namanya. Dan aku sangat menyayanginya . . .

Dalam sekejap, semua tulisan itu sudah masuk dalam blog rahasiaku. Semua isinya hanya tentang 'aku' yang sebenarnya . .

Kamis, 22 Oktober 2009

The antagonist one . .

Kau tahu?

Percakapan di kantin kampus tadi serasa memberiku semangat yang lebih. Yah, percaya atau tidak tapi merasakan hal yang dinamakan CINTA memang menambah adrenalin dalam otakmu. Tak bisa berhenti, energi terasa menggelegak dalam tubuhmu. Saat ini, aku nyaris merasa dunia sedang berpihak padaku. Namun tahukah kalian? Bahwa Tuhan memang punya rencana yang lain kepadaku.

"hei!"

Kurasakan tangan seseorang menepuk pundakku. Bukan Rie, aku sangat yakin akan itu. Sentuhan tangannya terasa berbeda. Tentu saja aku dapat membedakannya. Percaya atau tidak, tapi jika kau memiliki rasa cinta pada seseorang, kau pasti bisa merasakan kehadirannya di dekatmu. Dan ternyata, aku memang benar. Itu bukan Rie, tapi Mika . .

"hei juga"

Keberuntungan dan adrenalinku lenyap. Aku tak pernah bisa merasa nyaman saat bersama wanita ini. Bagiku dia lebih mirip 'musibah' daripada anugerah. Menurutku dia juga menyusahkan, karena menurut Rie dia adalah orang yang sedang dekat denganku. Tapi tentu saja itu hanya kesalahpahaman saja. Dia juga 'hama' dalam hubungan Rie dan Taichou. Mudah saja mengetahui itu, karena dia terlihat amat sangat menyukai Taichou (hanya saja, Rie kurang peka terhadap ini . .)

"Cuma mau memasikan aja, apa kamu udah tahu kalo tadi malem Rie pergi jalan ma Taichou?"

"hum, yah. Aku udah tahu, tadi Rie cerita ko. Dia terlihat senang, dan aku suka melihatnya begitu. Tapi, kurasa kau samasekali tak berpikir begitu kan?"

"kau kan tahu, aku tak bisa sepertimu. Buatku, Rie itu menyusahkan. Dia tak berhak ada di samping Taichou. Aku yang mengenal Taichou sebelum dia. Dulu, dia nyaris jadi milikku. Sampai kau putus dengan Rie, dan menghancurkan semua rencanaku. Mengingat semuanya cuma bikin aku jadi muak!"

Dan apakah kau tahu Mika?

Berbicara denganmu membuatku jauh merasa lebih bosan dan muak. Kurasa itulah sebabnya Taichou memilih Rie, bukan kau.

"semua omonganmu rasanya lucu Mika! Semua yang kau bilang itu hal yang sudah 'dulu'. Pernah ga kamu mikir, seandainya Taichou ga kenal Rie sekalipun, apa dia akan memilihmu? Seandainya aku ga putus dengan Rie, apa iya Taichou nerima kamu jadi 'seseorang' baginya? Aku yakin, masih ada banyak alasan kenapa semua jadi seperti ini. Kurasa kamu harus mempertimbangkan semua kemungkinan kan."

"terserah mau ngomong apa. Aku cape denger ceramah dari kamu. Terang aja kamu bela si Rie, dia kan orang yang kamu suka. Kamu udah buta, ga bisa lihat kenyataan Rie itu bukan pacar kamu lagi! Kalo kamu ga usaha, sia-sia mengharap dia. Pikir yang logis dong!"

Aku memang sudah buta, buta karena cinta. Tapi aku hanya ingin dia bahagia, itu saja. Bukan berarti aku tak berusaha. Aku tak perduli, Rie bersama siapa, asalkan dia tetap seperti ini, seperti Rie yang kukenal dan membuatku jatuh cinta.

Tapi omongan Mika membuatku sangat marah, hampir memancing emosiku. Dia tak salah, tapi bukan berarti dia benar tentang semuanya . .

"bukannya semua omongan itu lebih tepat untukmu aja? Lucu banget kamu nyoba nasehatin aku, sementara kamu ga liat keadaanmu sendiri. Terkadang, aku merasa sangat kasihan padamu".

"jaga omongan kamu yah!! Aku bakal buktiin, Taichou cuma milikku!! Aku akan pastiin dia kembali padaku!!"

Rabu, 21 Oktober 2009

That’s why I love you . .

Kantin kampus terasa sepi. Sikap diamnya menyakitkanku. Atau mungkinkah sikap diamku yang menyakitkannya?

"Rie, maaf yah tadi omonganku kasar sama kamu"

"hum, aku yang salah sih. Harusnya aku yang minta maaf sama kamu. Tapi, kita tetep jadi jalan-jalan ke tempat bintang kan? Aku takut kalo kamu berubah pikiran, soalnya aku benar-benar ingin kesana ma kamu".

" Aku ga pernah kesana lagi, sejak kejadian itu. Bagiku, nyaris tak ada alasan untuk pergi kesana lagi. Dulu aku pernah berkata sesuatu, aku ga tahu kamu masih inget atau ga sih. Tapi itu bukan hal yang penting lagi sekarang. Aku . . ."

Aku tak bisa meneruskan kata-kataku. Dia merebut bagianku berbicara. Ciri khas Rie, yang tak pernah hilang sampai sekarang.

"aku inget ko. Kamu pernah bilang gini ke aku, 'aku ga akan pergi ke tempat ini kalo bukan sama kamu'. Dan aku tahu, kamu memang ga pernah lagi kesana. Aku kenal kamu dari dulu. Jadi aku bisa memastikan kalo kamu bakal ngelakuin apa yang kamu bilang. Tapi tempat bintang adalah tempat favoritmu kan? Bukan alasan untuk menolaknya. Apalagi, kamu sempat berkata 'oke, ntar aku jemput jam 7 malem di rumahmu yah'. Apa itu bukan cukup bukti kalo sebenarnya kamu juga ingin kesana? Aku cuma mau kamu bicara jujur sama aku. Kita emang udah bubar, tapi kita bukan musuh kan? Aku merasa kamu melihatku seperti bakteri, menjauhiku karena aku berbahaya bagimu. Kenapa?"

Aku terhenyak. Dia masih sama seperti dulu. Cara berbicara yang berurutan, teoritis dan mematikan kata-kata dariku. Argumenku nyaris tak berguna didepannya. Dia selalu memperhatikan setiap detil kecil yang ada. Semua hal ini adalah alasan kenapa aku menyukainya. Dia tahu, kalo selama ini aku memang menjauh darinya, membuat ruang pembatas antara aku dan dia. Tapi, dia tak tahu, kalo sebenernya aku MASIH SANGAT MENCINTAINYA . .

"aku ga pernah bisa Rie, menolak apa yang jadi maumu"

Entah angin apa yang membuatku mengabulkan permintaanya. Aku pasti sudah gila, karena aku memang memutuskan untuk datang ke rumahnya tepat jam 7 malam ini. Perjuanganku selama ini untuk melupakannya tak berarti lagi. Aku tak perduli, apakah dia adalah 'seseorang' bagi temanku, atau tidak. Aku letih membohongi perasaanku sendiri. Dia juga merupakan 'seseorang' bagiku. Seseorang di masa laluku, seseorang di kehidupanku sekarang.

"makasih yah. Oke! Sekarang aku balik ke rumah dulu yah, jangan lupa yah, jam 7 malem ke rumahku. Awas kalo telat!! Ja ne !"

Kubalas kata-katanya dengan senyumku. Udara kampus terasa lebih sejuk bagiku. Sikapnya seakan memberiku harapan. Aku kini memiliki tujuan, mendapatkannya kembali jadi milikku lagi. Bukan hanya menuliskannya saja, dan berharap. Tapi, aku akan buat dia tahu perasaanku yang sebenarnya. Aku tak akan merebutnya dari taichou, aku akan membuat dia menilai dan menentukannya sendiri. Dia cukup bijaksana untuk itu. Karena aku tahu, itulah sebabnya aku mencintainya sampai sekarang.

I felt melancholy from my last lost love . .

Aku, nyaris terlupakan olehmu Rie . . .

Aku, bahkan tak tahu lagi harus menjadi orang yang seperti apa didepanmu ,

Menjadi diriku sendiri, atau menjadi orang yang kau suka . .

Well, tulisan ini mulai aneh Rie ,

Tapi semua ini menjadi tak berarti lagi

Sejauh apapun aku mencoba memahaminya, kau memang bukan milikku . .

Padahal aku yang lebih dulu mengenalmu sebelum dia ,

Aku yang lebih mengetahui rasa sakit dihatimu

Aku adalah orang yang selalu ingin kau bahagia

Tapi aku adalah orang terbodoh yang pernah ada Rie . .

Karena aku, terlalu takut untuk mengungkapkannya padamu ,

Sampai kau, diambil dariku . . .

"aku nyaris gila karenamu . . . ", kuucapkan kata penuh penyesalan di hatiku. "Lagi-lagi, ini hanya akan menjadi surat rahasiaku padamu. Aku terlalu takut jika kau tinggalkan, aku terlampau malu untuk mengungkapkan, aku tak bisa menerka apa isi hatimu, aku tak tahu kau menganggapku apa, dan aku terlalu menyayangimu, Rie", tulisku di blog rahasiaku.

Kamis, 17 September 2009

"ohayou minna-chan !!! Ogenki desuka ?" ,langsung kupastikan pemilik suara itu. Suara yang selalu membuatku tak bisa tenang, karena jantungku berdegup terlalu kencang. Kuputuskan untuk menjawab salamnya, berharap dia akan tersenyum padaku, membuat hariku lebih berwarna lagi.

"ohayou Rie. Tadi malem kamu jadi pergi ma taichou yah ?"

"hum, yah aku jalan-jalan ma taichou ke tempat bintang. Aku kangen banget pemandangan disana. Terakhir aku pergi kesana kan ma kamu sekitar setengah tahun lalu. Momen terakhir, yah udahlah ga usah inget lagi. By the way, aku pengen pergi kesana, ma kamu . ."

Kau membuatku nyaris patah mendengarnya, kau tahu Rie? Betapa aku sudah mencoba menghapus kenangan yang selalu membuatku menyesal, karena melepasmu dengan begitu mudahnya. Dan sekarang, kau bilang ingin pergi kesana denganku? Aku tak tahu, kau ingin membuatku tersiksa atau merasa senang.

"kapan-kapan, mungkin. Tugasku hampir ga bisa nunggu lagi, Rie. Lagipula aku ga akan bisa mengajak orang special untuk sahabatku kan. Taichou yang terpenting Rie, dia ga akan punya banyak waktu lagi untuk sama ma kamu. Dia akan pindah, kau tahu itu. So, manfaatin waktu saat bisa sama dia dong" .

"iya sih. Tapi kan kalo cuma pergi ke tempat bintang ma kamu, aku rasa taichou ga akan marah ko. Kita udah lama kenal, jauh sebelum aku kenal dia. Dia juga tahu kan, aku ma kamu cuma temen sekarang. Dulu sih dulu, iya udah lupain aja. Palingan kamu yang ga mau jalan ma aku kan? Takut kalo mika-san cemburu yah?"

Rie. . . Rie . . . Rie . . .

Harus gimana lagi supaya kamu bisa baca hatiku, Rie? Aku pengen kamu denger, kamu tahu yang sebenarnya. Cuma kamu, ga akan pernah ada yang lain.

"hum, ntar malem gimana? Aku jemput ke rumah kamu jam 7 malem yah".

"oke! Ntar aku kasi tahu taichou kalo aku mau pergi ma kamu. Takutnya dia mikir macem-macem gitu ma kita. Oh, ntar kita beli es juice di tempat langganan kita dulu yah. Seneng rasanya, kayak memutar waktu. Ternyata bukan hal mustahil kan, mengembalikan keadaan jadi nyaris sama dengan yang dulu"

Nyaris sama kau bilang? Bagiku tak ada yang sama. TAK SERUPA APALAGI SAMA !! Kau bukan milikku lagi, itu tak sama. Kau milik oranglain ,itu tak sama. Kau hanyalah temanku, itu tak sama. Tempat bintang bukan lagi tempat special kau dan aku, itu tak sama. Kau tak lagi ada rasa CINTA padaku, itu samasekali tak sama Rie !!

"oke, tapi jangan minta juice yang aneh yah. Aku sekarang udah ga berkewajiban memenuhi semua maumu lagi Rie. Itu tak sama dengan yang dulu, kalau kau mau tahu . ."

"iya deh. Aku tahu ko. Aku dulu memang sering bikin kamu susah yah. Maaf deh kalo gitu".

"daijoubu ne".

Percakapan terhenti. Aku membuatnya terluka. Lagi dan lagi . .

Selasa, 06 Oktober 2009

hiks . . . hiks . . .

flashdisk rie ilang lagii . . . .
menyedihkan . . .
padahal tuh flashdisk penting banged isinyaa ~ ~ ~
hue . .

Sabtu, 03 Oktober 2009

aqua timez

donlod nih "saigo made" dari aqua timez . . .

Aqua Timez - saigo made.mp3

hehehe . . .